artikel bahasa inggris tentang keadaan ekonomi di indonesia beserta artinya
B. inggris
rizkiandriyani6307
Pertanyaan
artikel bahasa inggris tentang keadaan ekonomi di indonesia beserta artinya
1 Jawaban
-
1. Jawaban Maddogmaubelajar
Deputy Governor of Bank Indonesia Ronald Waas said that Indonesia's economic condition in 2017 faces various challenges that are not light and can be surprising, both coming from external and domestic. This was conveyed by Ronald Waas in Sertijab Head of Representative of Bank Indonesia Bengkulu Province Bambang Himawan to Endang Kurnia Saputra in Bengkulu, Wednesday (2/10/2016). "The current global economic conditions tend to bias downward, as the impact of the global economic recovery is still cheap and uneven," said Ronald. World economy which was originally projected to grow 3.5 percent should be corrected to 3 percent lower than last year's 3.1 percent. The potential for this downward bias by economic growth is not as strong as before, and the Chinese economy is still experiencing a slowdown. The Fed Fund Rate increase that occurred in the month December 2016 helped enliven the global market.Normalization of the Fed's policy to balance the outflow of capital, so d The Indonesian domestic challenges are characterized by slowing economic growth, fiscal deficits are predicted to still be large, foreign debt has increased, and the growth of credit is still low by following the risks of rising non-performing loans (Non Performing Loan). Based on the Global Competitiveness Index report 2016-2017 released the World Economic Forum (WEF), showing Indonesia's competitiveness declined from 37 to 41 from 138 countries.This condition shows Indonesia must be even harder to be able to compete in world. Reflecting on the challenges BI has launched a policy mix that prioritizes economic stability to support economic growth. The policy of BI is constantly directed at creating stable macroeconomic conditions, inflation inflation towards established facilities, and reducing current account deficits
Artinya
Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas menyebutkan kondisi ekonomi indonesia pada 2017 dihadapkan berbagai tantangan yang tidak ringan dan bisa kejutan, baik yang datang dari eksternal maupun domestik.Hal ini disampaikan Ronald Waas dalam Sertijab Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Bambang Himawan kepada Endang Kurnia Saputra di Bengkulu, Rabu (2/10/2016)."Kondisi ekonomi global saat ini cenderung bias ke bawah, sebagai dampak pemulihan ekonomi global yang masih murah dan tidak merata," kata Ronald.Ekonomi dunia yang semula diproyeksikan tumbuh 3,5 persen harus dikoreksi menjadi 3 persen yang lebih rendah dibanding tahun lalu 3,1 persen.Potensi bias ke bawah ini oleh pertumbuhan ekonomi yang tidak sekuat sebelumnya, dan ekonomi Tiongkok masih mengalami perlambatan.Kenaikan suku bungan Bank Sentral Amerika Serikat (Fed Fund Rate) yang terjadi pada bulan Desember 2016 turut meramaikan pasar global.Normalisasi kebijakan The Fed mengimbangi arus keluar modal, sehingga dapat menimbulkan tekanan pasar keuangan di kawasan, tak terkecuali indonesia.Sementara itu tantangan domestik indonesia diwarnai dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat, defisit fiskal yang diperkirakan masih akan besar, hutang luar negeri mengalami kenaikan, serta pertumbhan kredit yang masih rendah dengan mengikuti risiko kenaikan kredit bermasalah (Non Performing Loan).Berdasarkan laporan Indeks Daya Saing Global 2016-2017 merilis Forum Ekonomi Dunia (WEF), menunjukkan daya saing Indonesia merosot dari peringkat 37 menjadi 41 dari 138 negara.Kondisi ini menunjukkan Indonesia harus lebih keras lagi untuk bisa saling bersaing dalam dunia. Berkaca pada tantangan itu BI mencanangkan bauran kebijakan yang mengutamakan stabilitas ekonomi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.Kebijakan BI senantiasa diarahkan untuk menciptakan kondisi makroekonomi yang stabil, terjangkitnya inflasi menuju sarana yang ditetapkan, dan menunrunkan defisit transaksi berjalan
Semoga membantu!