PPKn

Pertanyaan

tolong bila ada yg bisa buatkn cerita yg tdak sesuai dgan sila2 panasila

2 Jawaban

  • Sikap pasitif terhadap nilai-nilai Pancasila sila kemanusiaan yang adil dan beradab, di anlaranya dapat ditunjukkan dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Yaitu dengan cara suka memberi pertolongan kepada orang lain maupun bangsa lain yang betul-betul membutuhkan pertolongan. Sikap menghargai orang Iain dengan memperlakukan manusia sesuai harka! martabatnya, mengakui bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki derajat, hak dan kewajiban yang sama meskipun berbeda agama, suku, jenis kelamin, kedudukan sosial, dan wama kulit.
    Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan merupakan ceerminan nilai kemanusiaan, yang dapat juga ditunjukkan dengan mengem bangkan sikap dan perbuatan yang mengandung semangai solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat. berbangsa dan bernegara, menjaga rasa setia kawan terhadap sesama yang kurang beruntung, tanpa membsdakan agama, bangsa, negara dan warna kulit, turutserta dalam misi- misi kemanusiaan, baik dalam kepentingan nasional maupun intemasiunal, ikul berpartisipasi dalam usaha perdamaian dunia, dengan mendukung adanya anti kekerasan, anti perang dan anti pelanggaran hak asasi manusia.
    tinggal dikasih tidak
     



  • Sila 1,
    Ketuhanan Yang Maha Esa,
    mengajak kita untuk takwa
    terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
    Kita semua punya agama dan
    keyakinan. Kita tinggal
    menjalankan kewajiban kita
    terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
    Selain itu, sila ke 1 ini mengajak
    kita untuk menjalin kerukunan
    dengan sikap saling hormat –
    menghormati dan bekerjasama
    antar pemeluk agama. Walaupun
    berbeda agama, kita harus tetap
    menjaga kerukunan dan menjaga
    kenyamanan beragama antara
    pemeluk agama satu dengan
    agama yang lainnya. Seperti yang
    kita tahu, Indonesia sungguh kaya
    akan budaya. Bahkan di Indonesia
    ada 5 agama yang diakuin. Ada
    Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan
    Buddha. Kita semua hidup
    berdampingan, dan diharapkan
    dapat menjaga hubungan baik
    diantara pemeluk agama lainnya.
    Sila kedua, Kemanusiaan yang
    adil dan beradab. Sila kedua ini
    mengajak kita untuk mengakui dan
    memperlakukan manusia sesuai
    dengan harkat dan martabatnya
    sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
    Esa. Mengakui persamaan derajat
    dan hak – hak asasi manusia.
    Menjunjung nilai – nilai
    kemanusiaan. Kita harus saling
    membantu. Apabila ada saudara
    kita yang menderita kesusahan,
    seperti terkena bencana alam, kita
    harus memberi bantuan kepada
    mereka. Membantu meringankan
    beban mereka. Di Indonesia
    banyak terdapat organisasi –
    organisasi untuk saling membantu,
    diantaranya ada Lembaga HAM
    yang membela hak asasi kita
    apabila ada yang bersikap tidak
    adil kepada kita.
    Sila ketiga, Persatuan Indonesia.
    Bagi saya, sila ketiga ini benar –
    benar menggambarkan Pancasila.
    Bhinneka Tunggal Ika , walaupun
    berbeda – beda tapi tetap satu.
    Indonesia dari Sabang sampai
    Merauke, bermacam – macam adat
    dan budaya, berjuta – juta
    penduduk. Biar begitu, kita harus
    bersatu jika ada yang berniat
    menghancurkan Indonesia. Kita
    harus berani membela
    mengorbankan untuk kepentingan
    negara apabila diperlukan.
    Mungkin untuk jaman sekarang kita
    tidak perlu berperang
    menggunakan senjata tajam, tapi
    dengan wawasan kita, kita bisa
    melawan Negara lain.
    Mengharumkan nama bangsa
    Indonesia di dunia. Kita juga harus
    mampu menempatkan persatuan,
    kesatuan, serta kepentingan dan
    keselamatan bangsa dan negara
    sebagai kepentingan bersama di
    atas kepentingan pribadi dan
    golongan. Ini yang sering membuat
    bangsa Indonesia terpecah,
    contohnya adalah golongan A dan
    B yang mengatasnamakan golongan
    kedaerahan, mempermasalahkan
    hal yang sebetulnya tidak perlu
    dipermasalahkan.
    Sila keempat, Kerakyatan yang
    dipimpin oleh hikmat
    kebijaksanaan dalam
    permusyawaratan perwakilan.
    Masih ada hubungannya dengan
    sila – sila diatas, mengapa
    menyelesaikan suatu masalah
    harus dengan cara kekerasan?
    Bahkan untuk hal yang tidak
    begitu penting. Mengapa harus
    sampai mengganggu
    ketidaknyamanan pemeluk agama
    lain yang sedang beribadah cuma
    gara – gara hal yang sebenarnya
    tidak layak jika dipermasalahkan
    dengan urat yang menonjol dan
    kekerasan fisik. Semua masalah itu
    sebenarnya bisa kita selesaikan
    dengan cara damai,
    bermusyawarah. Menanyakan
    pendapat yang satu dan yang
    lainnya, dengan kepala dingin. Ini
    sebenarnya pengamalan yang ingin
    disampaikan sila keempat, namun
    sangat sulit dilakukan.
    Bermusyawarah mufakat dalam
    setiap pengambiulan keputusan,
    kita tidak boleh memaksakan
    kehendak kita kepada orang lain,
    menghormati dan menghargai
    pendapat orang lain, berhati besar
    untuk menerima keputusan apapun
    yang dihasilkan oleh musyawarah
    dan pastinya bekerjasama untuk
    mempertanggungkan jawabkan
    keputusan tersebut. Lagi – lagi kita
    harus mengesampingkan
    kepentingan pribadi kita demi
    kebaikan bersama.
    Sila kelima, Keadilan social bagi
    seluruh rakyat Indonesia.
    Keadilan, suatu kata yang sudah
    mulai langka di jaman sekarang
    ini. Yang salah dibela, yang benar
    ditinggalkan. Yang punya salah
    besar dihukum sebentar, yang
    punya salah secuil dipenjara
    bertahun – tahun. Banyak yang
    diinjak –injak hanya karena miskin
    atau tidak berpendidikan. Banyak
    orang yang sudah tidak membela
    keadilan, mungkin karena materi
    atau mungkin memang karena
    sudah tidak peduli.. Biarpun
    sekarang sudah jaman emansipasi,
    namun masih banyak juga yang
    memandang rendah terhadap
    kemampuan wanita. Kita harus
    belajar untuk menghargai orang
    lain. Selain itu, untuk diri sendiri,
    kita juga harus bisa
    menyeimbangkan hak dan
    kewajiban untuk diri kita.

Pertanyaan Lainnya