buatin contoh teks anekdot

Tukang Roti

Di suatu hari, datang tukang roti yang melalui depan rumah, kemudian teman ane si enggal memanggil dia. Tak lama, datanglah tukang roti itu mendekati kita yang sedang istrirahat santai di taman depan rumah.

Enggar : “Adanya Roti jenis apa saja bang ?”

Tukang Roti : “Bisa bermacam maca, dek.”

Enggar : “Terus bang, roti ini apa yah rasanya ?”

Tukang Roti : “Roti ini coklat dek rasanya.”

Enggar : “Kalo roti ini rasa apa bang ?”

Tukang Roti : “roti rasa strawberry dek.”

Enggar : “kalo ini rasa apa bang ?”

Tukang Roti : “ini rasa nanas dek.”

Enggar : “Loh, terus mana rotinya bang ? sejak tadi mulu bicaranya buah-buahan terus ? memangnya abang jual apa sih, roti atau buah ? Jika kaya begini ane gak jadi jadi beli bang”

Tukang Roti : *Hening*

Dalam sekejab si tukang jual roti tersebut pingsan mendadak.

Maaf kalau salah dan semoga bermanfaat ^^

Membeli Undang – Undang

Suatu hari sepulang sekolah, Ningsih & Mona berencana belajar bersama di rumah Mona. Mereka berdua adalah sahabat karib. Mereka menaiki mobil Mona. Setelah sampai di perempatan jalan, lampu merah menyala, namun Mona tetap melanjutkan mobilnya tanpa menghiraukan peringatan tersebut. Ningsih pun spontan menegur Mona.
Ningsih : “Mona, itu lampu merah, mengapa kamu tetap melajukan mobilmu ?”.
Mona : “Tenang saja Ningsih, kita tidak akan dipenjara kok !”.(santai)
Ningsih : “Tapi kita telah melanggar Undang – Undang Mona...”.
Mona : “Di negeri kita, orang seperti aku bisa memebeli Undang - Undang”.
Ningsih : “Loh ?? Maksudmu ?”. (bingung)
Mona : (Meminggirkan mobilnya dan mobil dihentikan, lalu diambil dompetnya yang tebal itu di dalam tas, dan ditaruhnya di depan Ningsih)
“Yang aku maksud ya ini, Ningsih..”. (Tersenyum bangga)
Ningsih : “ Oh... seperti itu!!”.