Bencana yang terjadi di kawasan ASEAN ( Bencana Alam, Faktor Iklim yang berpengaruh, Negara - negara Asean)
IPS
abdulrajak95
Pertanyaan
Bencana yang terjadi di kawasan ASEAN ( Bencana Alam, Faktor Iklim yang berpengaruh, Negara - negara Asean)
1 Jawaban
-
1. Jawaban nurazizah11231ovuyp6
Brainly.co.id
nurazizah11231ovuyp6
Sekolah Menengah Pertama Ips 5+3 poin
Bencana yang terjadi di kawasan ASEAN akibat faktor iklim
Tanyakan detil pertanyaan Ikuti tidak puas? sampaikan! dari Friska6905 28.08.2017
Iklan
Jawabanmu
diahviolin
Diahviolin BrainlyTeacher
Kelas: VII
Mata Pelajaran: IPS
Materi: Negara Negara ASEAN
Kata Kunci: Bencana Alam
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Bencana yang terjadi di kawasan ASEAN akibat faktor iklim adalah:
- topan atau siklon tropis
- banjir
- longsor
Jawaban panjang:
Wilayah Asia Tenggara memiliki kerawanan bencana alam. Hal ini sebagian diakibatkan letak geologis (pertemuan lempeng tektonik) ataupun karena iklim (iklim tropis).
Bencana yang terpengaruh iklim tropis adalah topan atau siklon tropis. Topan terbentuk pada wilayah dengan udara panas dan kadar uap air tinggi di udara. Dengan kondisi ini, efek Coriolis di wilayah ini akibat rotasi bumi akan menyebabkan angin berputar dan membentuk siklon tropis.
Saat mengenai daratan, topan dapat menyebabkan bencana dengan angka kematian tinggi karena tingginya curah hujan akan menyebabkan banjir, angin kencang akan menghancurkan rumah dan gelombang pasang dapat timbul yang menenggelakan pemukiman.
Wilayah Asia Tenggara yang rawan adalah wilayah Myanmar, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Negara yang sangat dekat dengan ekuator seperti Indonesia, Brunei, Malaysia dan Singapura bebas topan karena pada daerah dekat Khatulistiwa ini tidak ada efek Coriolis sehingga menyebabkan topan tak bisa terbentuk.
Contoh dari bencana topan ini adalah topan Nargis. Topan Siklon Nargis adalah siklon tropis yang menerpa Myanmar pada bulan Mei 2008. Topan Nargis adalah topan terbesar dan terparah yang menyerang Myanmar, sekitar 200 ribu orang tewas di negara ini dan ribuan hektar lahan terrendam. Kecepatan angin topan ini mencapai 200 km per jam dan membuat gelombang air setinggi 6,3 meter.
Tingginya curah hujan dapat menyebabkan banjir, terutama ruang hijau untuk penyerapan air dan bila saluran untuk mengalirkan air tidak dapat membuang air dengan baik. Ini misalnya terjadi di Jakarta dimana resiko banjir besar karena padatnya pemukiman di kota ini.